Sabtu, 31 Desember 2016

Ketika itu

Lalu terdiam. Meninggalkan segala pertanyaan tanpa satu pun jawaban.
Tanpa harus dikatakan, aku mengerti,
Aku tak ingin lagi jawaban, bahkan untuk bertanya.

Aku tak ingin lagi mencari jawaban. Aku hanya ingin diam.
Menikmati diam ku bermenit-menit.

Kupejamkan mata ku. Menjauhkan diriku dari segala bentuk keinginan. Tenggorokanku kering. Aku harus minum.

Yaa se sederhana itu...

Aku haus. Lalu aku minum. Aku tidak mau lagi bertanya kenapa aku haus. Apa aku boleh minum.

?..........

Kusingkirkan beberapa pola didalam kepalaku. Kuganti dengan gambar bunga kesukaanku. Rose...
Kuwarnai sekitarnya dengan warna hijau. Lalu bernyanyi tanpa suara.

Keheningan yang kubayar mahal, membuatku terperangkap dalam kekosongan yang bermanfaat. Aku semakin mengenal diriku. Aku semakin tau ingin berbuat apa.

The love of my life, meski aku bukan his love of his life, mungkin nanti, entah, tapi tak mengapa. Aku hanya mau diam pejamkan mata dan tersenyum, nikmati udara buatan di ruang ini dan terbebaskan...

Siniiiii... mariiii... sayang, sayapku mulai terbuka lebar...

Aku terbang dulu....

Bismillah... semoga kita semua terlindung di alam mimpi yang tak pernah abadi...

Jumat, 30 Desember 2016

tembikar tua

Lusuh
Rentan hancur
Atau kuat?
Semakin menyatu setiap partikel nya?

Tapi lusuh memang... Lusuh sekali...

Sudah berkali2 dipergunakan, banyak manfaatnya.
Tapi karena warna nya tak lagi menarik maka namakanlah ia "tembikar tua". Tembikar itu tak lagi berwarna segar. Coklat tapi terlalu tua. Permukaannya tak berbeda daripada yang baru. Bentuknya masih sama. Malah kadang artistik.

Gunanya tetap sama. Fungsi nya pun tetap sama. Tujuannya tetap sama. Tapi coba dulu check kekuatannya, sama2 pecah kah bila dihempaskan ke lantai, atau sekedar hentakkan ke pintu?
Tapi setiap "barang memiliki kerentanan terhadap usia..

Aku lalu bertanya kepada seorang "bijaksana".

Aku : "dimana harus kuisi air yang akan kubawa jauh, sementara didepanku ada 2 tembikar. Tapi yg satu kelihatan usang. Aku takut dia akan pecah saat kuhentakkan di meja."

Seorang bijak : "setiap benda memang terbatas waktu, tapi tak menjadi janji bahwa yang lebih baru adalah lebih kuat. Jadi pilihlah sesuai keinginan mata dan jiwa mu tanpa harus berfikir bagaimana nanti."

Mata ku ingin melihat kenyamanan, karena keindahan datang setelahnya... Jiwanku ingin merasakan keindahan, karena kenyamanan adalah awalnya...

Maka tanganku menyambut kehangatan tembikar tua itu.. Tentram dan aku menikmatinya. Kutuang air panas dan daun teh, aku bahkan sudah tak peduli akan pecah atau tidak.. Kunikmati saja..


Dalam satu pola, manusia cuma harus menikmati masa nya saja. Tidak usah berpikir bagaimana nanti, semua kehendak NYA. Biarkan DIA bekerja dan kita berperan sebagaimana peranannya.

-----kodok-----

Selasa, 27 Desember 2016

Memanusiakan Diri

Tuhanku...
Sesungguhnya aku, KAU sudah tau...
Tangisku pun, KAU sudah tau...
Inginku juga, KAU sudah tau...

Tuhanku...
Aku hancur, KAU pun tau...
Aku terkoyak, aku lemah, KAU pun tau...
Aku tak berdaya, lalu kataMU "kau bisa, itulah kenapa AKU menempamu..."

Tuhanku...
Haruskah aku mengadu, jika KAU sudah tau?

Tuhanku...
Aku begitu terpuruknya...
Seolah KAU menjauh dariku...
Aku terasing...
Aku taaakkuuutt...

Tuhanku...
Sudikah KAU matikan hati ini untuk merasa kepada yang selain diriMU?
PelukanMU, genggamanMU, bisikanMU, itu saja...
Aku lelah... Aku enggan berjalan lagi...
Aku enggan terluka lagi...
Aku muak... Ampun Tuhan... Aku muak akan dunia...
Ampun Tuhan...
Aku muak akan kemunafikan dunia...
Aku muak akan kemunafikanku...
Aku muak akan kekuranganku dimata manusia...
Ampun Tuhan... Ampun...

Tuhanku...
Darah dagingku semangatku, sisa nafasku, sisa mimpiku, sisa harapku...
Tiupkan nafasMU ke jiwa ku yang hampir mati,, yaa Tuhan...

Tuhanku...
Aku tak mau jauh...
Aku...

----fy----


Sisi manusia dari seonggok daging yang dinamakan 'manusia' kadang terlupa. Menyatu dengan segala kecongkakan nafsu dunia. Lalu dengan mudahnya menghempaskan segala logika.
Bicara rasa, bicara jiwa, bagaikan daun yang tak ayal nya lentera, akan mati juga.

Hanya bisa bersandar kepada satu kesadaran yang  berdasar iman. Jika lemah dan jika kuat, bisa kah tetap bersandar?
Berpijak pada satu keyakinan bahwa segala sesuatunya akan berlalu, namun seberapa besar itu akan menjadi tumbukan, gunakan logika. Logika, bukan kemunafikan. Jika memang merasa, maka katakan dan jalani. Jika logika berkata tidak, tanyakan kembali kepada hati, jiwa dan rasa. Biarkan kesemuanya bekerja dengan restu NYA, dan jalanilah. Tidak ragu, yakin.

Beban yang berat adalah hanya simulasi hidup. Jika itu bisa dilalui, maka hidup yang sebenarnya adalah telah dijalani.

Aku tak pandai bicara, hanya bisa merangkai kata. Bukan karena tatanan kata, tapi tatanan jiwa...
Aku akan menangis disaat hatiku tersentuh dan jiwaku mengijinkannya. Aku akan tertawa jika isi kepalaku tiba2 menginginkannya. Dan aku akan berhenti disaat hati dan jiwaku berkata 'cukup'...


Siapa aku, hanya segelintir dan aku dan Tuhanku yang tau, namun predikat dan reputasi ku hanya sebatas anda menilainya. Dan biar kukatakan sekarang, aku tak perlu anda menilainya, karena tak akan cukup satuan yang akan anda gunakan sebagai ukuran. Maka biarkan saja...

Satu sisi dunia ku terisi, telah terisi, tapi aku terhempas didalamnya

Kamis, 15 September 2016

I don't need u to judge me!

I don't need you to judge me!

I don't need anyone to judge me!

I am not here to be judged!

I make mistakes, u make mistakes, everyone does!

Mereka ga akan pernah tau sebenernya yang gue alamin.. Yang gue lakuin, alasan dan dorongan nya pun ga akan pernah tau. I don't hurt anyone. Pelajaran banget satu lagi dalam hidup... Gue gamau jadi manusia yang memancing persepsi buat orang lain. Dari perspektif apa dia berfikir dan memutuskan bukan jadi hak gue untuk decide kemana arahnya.

People... Like.. Us...

Gue punya satu lagi cerita baru dalam hidup gue. Cukup bikin nafas berhenti sesaat. I want to get back and restart!

Karena gabisa restar akan gue terusin n akan gue jalanin dengan langkah yang totally beda! Bismillah... No one can touch me!